Selasa, 29 November 2011

LEBIH SUKA PENGOBATAN ALTERNATIF

Hari ini, baru saja saya dan istri mengantarkan saudara dari luar daerah yang sakit ke sebuah tempat pengobatan alternatif. Sebenarnya kami sudah sarankan juga agar mereka membawa pasien ke tempat praktek dokter spesialis saja, tapi sesuai kemauan keluarga pasien yang lebih suka (atau lebih percaya [?]) berobat ke alternatif, ya kami ikuti saja kemauan mereka.

Di tempat itu ternyata sudah banyak pasien yang antri untuk berobat. Mulai dari yang stroke, kencing manis, kanker payudara hingga jerawat. Tidak ada alat bantu untuk pemeriksaan guna penegakan diagnosis. Cukup dengan dipegang dan diurut bagian telapak tangan dan kaki, maka ketahuanlah apa penyakitnya. Terapinya juga cukup dengan diurut dan diberi ramuan.

Siapa saja yang jadi pasien di sana? Ternyata seorang dokter spesialis bedah yang baru-baru ini mengalami stroke dan sudah pernah berobat hingga ke Penang adalah salah satunya. Dari kalangan keluarga dokter juga banyak. Menurut beberapa orang yang saya tanyai, seluruhnya mengaku merasakan manfaat dari metode pengobatan ini. Pagi tadi saya sempat melihat pasien dengan benjolan di leher sedang diurut yang menurut keluarganya benjolan itu sudah mengecil sekarang setelah diurut empat kali. Pasien yang lain mengaku sebelumnya tidak bisa berjalan karena lumpuh, sekarang sudah mampu berjalan.

Berapa penghasilan sang terapis seharinya? Di sana tidak ada tarif  khusus, setiap pasien boleh memberikan biaya seikhlasnya saja. Rata-rata didapat Rp 1 juta/hari.

Jika memang pasien yakin dan terbukti sembuh, ditambah lagi faktor biaya yang murah dan disertai dengan keramahan, sepertinya tempat-tempat pengobatan seperti ini akan semakin berkembang dan diminati oleh kalangan masyarakat kita.

Tidak ada salahnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar